Simulasi ini adalah model penyederhanaan (abstraksi) untuk tujuan pendidikan semata. Perilaku hidrologi, ekosistem, dan cuaca di dunia nyata jauh lebih kompleks dan dipengaruhi oleh ribuan variabel lain yang tidak tercakup di sini.
Visualisasi ini bertujuan memberikan gambaran logis tentang hubungan sebab-akibat antara tutupan lahan, jenis tanah, dan risiko banjir berdasarkan parameter yang Anda atur.
Evolusi Penutupan Lahan (1990 - 2024)
Analisis Sumatera: Pulau Sumatera telah kehilangan lebih dari 50% hutan alaminya sejak 1985. Konversi menjadi perkebunan sawit dan pulp wood menjadi faktor utama, meningkatkan risiko banjir di provinsi Riau dan Jambi.
Evolusi Penutupan Lahan (1990 - 2024)
Analisis Kalimantan: Dikenal sebagai paru-paru dunia, Kalimantan mengalami laju deforestasi yang cepat di bagian pesisir dan tengah. Hilangnya tutupan hutan di hulu sungai Mahakam dan Barito berdampak langsung pada banjir musiman yang kian parah.
Sumber Data: MapBiomas Indonesia / Analisis Citra Satelit